Langsung ke konten utama

Penyakit Usus Buntu Diturunkan dari Orang Tua?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

usus-buntu-doktersehat

DokterSehat.Com– Salah satu masalah pencernaan yang bisa menyebabkan gejala nyeri perut yang luar biasa adalah radang usus buntu. Banyak penderita penyakit ini yang terpaksa harus menjalani operasi demi menanganinya. Hanya saja, apakah benar anggapan yang menyebut bahwa penyakit ini bisa diturunkan dari orang tua?

Penyakit usus buntu terkait dengan faktor keturunan?

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menghasilkan fakta bahwa 40 persen dari anak-anak yang berasal dari keluarga yang mengalami masalah usus buntu menderita masalah kesehatan yang sama. Bahkan, 20 persen dari kasus-kasus ini terjadi di usia anak-anak. Hanya saja, para peneliti justru menyebut hal ini sebenarnya lebih terkait dengan faktor lingkungan.

Sebagai contoh, jika sebuah keluarga cenderung tidak menerapkan gaya hidup yang sehat, menerapkan pola makan yang buruk seperti kurang serat, hingga berada di lingkungan yang buruk, maka risiko terkena penyakit ini akan meningkat.

Meskipun begitu, faktor genetik atau keturunan memang memiliki peran dalam menyebabkan penyakit ini. Berdasarkan sebuah penelitian, dihasilkan fakta bahwa jika orang tua pernah mengalami radang usus buntu, maka risiko untuk terkena penyakit ini meningkat hingga 21 persen. Sementara itu, jika yang menderita adalah anggota keluarga di tingkat kedua, risikonya sekitar 12 persen.

Pakar kesehatan menduga bahwa faktor genetik ini terkait dengan sistem antigen leukosit (HLA) di dalam tubuh manusia. Bahkan, golongan darah juga disebut-sebut terkait dengan risiko penyakit ini. Sebagai contoh, orang-orang dengan golongan darah A cenderung memiliki risiko terkena penyakit ini lebih tinggi dari mereka yang memiliki golongan darah O.

Cara mencegah penyakit usus buntu

Pakar kesehatan menyebut gaya hidup yang sehat bisa membantu mencegah datangnya penyakit usus buntu. Lantas, gaya hidup seperti apa yang bisa menurunkan risiko terkena gangguan pencernaan ini?

Berikut adalah beberapa diantaranya.

  1. Memperbanyak asupan makanan berserat

Sudah menjadi rahasia umum jika makanan berserat terkait dengan kesehatan pencernaan. Bahkan, jika kita selalu mencukupi kebutuhan serat setiap hari, risiko untuk terkena radang usus buntu bisa ditekan dengan efektif. Hal ini disebabkan oleh penyebab utama dari radang usus buntu, yakni infeksi akibat penumpukan kotoran yang seringkali dipicu oleh masalah sembelit.

Jika kita memperbanyak asupan sayur, buah, atau biji-bijian yang tinggi serat, maka proses pencernaan akan berjalan dengan lebih baik. Kita juga tidak akan mudah terkena masalah buang air besar sehingga risiko infeksi atau peradangan pada usus buntu akan semakin menurun.

  1. Memperbanyak asupan vitamin A dan D

Pakar kesehatan menyebut mencukupi kebutuhan vitamin A dan D terbukti mampu menurunkan risiko terkena radang usus buntu. Hal ini disebabkan oleh kemampuan vitamin A dan D dalam membantu fungsi sel darah putih melawan berbagai macam infeksi.

  1. Mencukupi kebutuhan air putih

Meskipun terlihat sepele, dalam realitanya mencukupi kebutuhan air putih setiap hari setidaknya 8 gelas atau 2 liter bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh. Tak hanya mencegah dehidrasi, hal ini juga bisa mencegah datangnya radang usus buntu.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan air dalam mempengaruhi tingkat kekerasan kotoran. Jika kita kekurangan cairan, kotoran akan menjadi lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan. Hal ini tentu akan memicu masalah sembelit yang bisa saja berujung pada radang usus buntu.

  1. Jangan tunda keinginan BAB

Jika memang sudah ingin buang air besar, segeralah melakukannya. Jika kita menundanya, dikhawatirkan akan membuat kotoran akan semakin mengeras dan akhirnya memicu sembelit, salah satu penyebab utama dari masalah radang usus buntu.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kebiasaan yang Bisa Membahayakan Ginjal

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang rentan mengalami kerusakan. Khususnya jika kita menerapkan gaya hidup yang tidak sehat. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan hal ini sehingga membuat beban kerja dari organ ini semakin meningkat. Padahal, hal ini bisa memicu datangnya penyakit yang berbahaya. Berbagai kebiasaan tidak sehat bagi ginjal Pakar kesehatan menyebut ginjal yang sudah mulai rusak atau terkena penyakit akan tidak bisa berfungsi dengan semestinya. Hal ini tentu akan membuat berbagai macam racun di dalam tubuh semakin menumpuk dan akhirnya berimbas buruk pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah berbagai kebiasaan tidak sehat yang bisa membahayakan ginjal kita. Sering mengonsumsi makanan tinggi garam Makanan dengan kandungan garam yang tinggi tak hanya bisa kita temukan di masakan yang dibuat sendiri atau di tempat makan. Dalam realitanya ad...

Road Trip Adelaide - Melbourne

Pemandangan spektakuler di tengah jalan menuju Meningie di Australia Selatan Seribu lima ratus kilometer, sepuluh hari, dua negara bagian, dua pulau, dua belas kota, dua dewasa plus dua precils, satu campervan! Road trip kali, dari Adelaide ke Melbourne lebih panjang dan lama daripada beberapa road trip sebelumnya. Perjalanan ini sekaligus untuk mengucapkan selamat tinggal (semoga hanya sementara) pada Australia, yang sudah menjadi tuan rumah yang baik selama kami tinggal 5,5 tahun di sini. Road trip kami mulai di Adelaide , ibukota negara bagian Australia Selatan. Sebelum melanjutkan menyusuri pantai selatan mainland Australia, kami sempatkan tiga hari menjelajah Kangaroo Island, di sebelah barat daya Adelaide. Pengalaman fantastis kami di Kangaroo Island sudah saya ceritakan di tulisan ini . Baru di hari keempat, kami kembali menyeberang ke mainland dan menyusuri kota-kota kecil di sepanjang garis pantai selatan Australia, melewati Great Ocean Road, dan berakhir di Melbourne . Tota...

A Quick Rocking Experience At Hard Rock Hotel Bali

Cool guitars :) Meskipun 'liburan' kami ke Bali kali ini termasuk sangat singkat, kesan yang kami dapatkan sungguh menyenangkan. Salah satunya karena kami menginap di ' the bestest hotel ever ' versi Little A :) Berawal dari mendapatkan durian runtuh tiket gratis Air Asia untuk Surabaya - Denpasar bulan April ini, saya mulai cari-cari hotel untuk menginap di Bali. Kriterianya yang paling penting adalah family friendly , artinya bisa muat untuk dua dewasa dan dua anak dalam satu kamar, tanpa extra bed atau tanpa sembunyi-sembunyi menyelundupkan anak, hehe. Meskipun hotel di Bali banyak banget, ternyata tidak gampang mencari kamar hotel dengan dua double bed . Biasanya hotel menyediakan satu queen/king bed atau dua single bed . Kapasitas juga terbatas untuk dua dewasa dan satu anak kecil. Kalau anak sudah berusia 11 tahun seperti Big A, sudah tidak nyaman satu ranjang dengan orang tuanya. Jadi meskipun ada promo-promo hotel yang murah jatuhnya tetap mahal karena harus...